tepat saat aku menulis ini,,
digedung CCR yang mulai sepi dengan suara-suara aktifitas mahasiswa.
langit yang mulai gelap seakan diriku siap-siap dipersilahkan meninggalkan gedung oleh pak satpam.
duduk di deretan kursi didepan taman CCR, sangat tenang. walaupun diseberang ada yang sedang berdiskusi.
aku tahu ini sudah sore, saatnya pulang keasrama.
tapi hati belum ingin,
rasanya ingin mencari dia.
sontak aku menangis.
dia yang membuat aku berusaha untuk kesini.
dia yang membuat aku memohon-mohon kepada ALLAH agar aku bisa kesini.
IPB,
aku selalu mencari dia,
disetiap perjalanan dulu,
dari awal aku kesini,
sampai saat aku masuk asrama dan syah menjadi mahasiswa IPB.
kujajaki perjalanan itu,
pertama kali menginjakan kaki di IPB, tepatnya di GWW, tapi dia tidak ada, aku tidak bertemu,
kekosan kakak omda, walaupun cuma lewat, dan aku tidak menemukannya,
makan di bateng (pertama makan di bogor) dengan sahabat seperjuangan, tapi dia tak ada, aku tidak bertemu
keliling IPB, jalan kaki, pake bus, pake sepeda, tetap, tak kunjung aku menemukannya,
dan sekarang aku di CCR, gedung bersejarah bagiku,
dulu, aku registrasi disini, aku masih bersamanya,
wawancara bidikmisi pun aku disini,
gedung ini,, sangat bersejarah bagiku, tapi kenapa belum bisa mempertemukanku dengannya.
saat aku kuliah, kumpul dengan teman, kerja kelompok, tapi aku tak kunjung menemukannya.
aku sangat berharap bisa menemukanmu secepatnya ! aku rindu, aku ingin terus bersamamu, karena denganmu aku bisa. karena denganmu aku bahagia.
karena kamu adalah MOTIVASI.
motivasi yang bisa membuat aku disini.
mahasiswa IPB,
mendapatkan ini itu sulit, aku akui.
dan sekarang aku harus mempertahankan. mempertahankan itu lebih sulit,
tapi kenapa kamu menghilang,
aku butuh kamu,
pleaseee,, datang kembali. ayo bersamaku lagi.
bukan hanya mempertahankan, aku ingin melejitkan diriku bersamamu,
MOTIVASI, aku ingin hidupku bersamamu. bismillahirrahmanirrahim,,,
RINIAWATI mencari motivasi yang bisa membuatnya menggebu-gebu mencari ilmu.
Aku dan IPB
Selasa, 30 April 2013
Selasa, 02 April 2013
Salah Persepsi Otonomi Perguruan Tinggi Oleh Herry Suhardiyanto
Sabtu, 30 Maret 2013
Opini Thee Kian Wie di Kompas (21/3) menyebutkan keberatan Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro dan Prof Sofian Efendi terhadap RUU yang menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Sebetulnya keberatan mereka adalah ketika RUU tersebut belum mengakomodasi kebutuhan otonomi perguruan tinggi badan hukum. Setelah RUU tersebut disempurnakan dan disahkan oleh DPR menjadi UU yang mencantumkan opsi Perguruan Tinggi Negeri badan hukum (PTN bh) justru mereka sangat mendukung UU tersebut.
Sebetulnya, Kompas (6/3) tepat menurunkan Tajuk Rencana tentang otonomi perguruan tinggi dengan mengusulkan agar UU tersebut tidak dibatalkan. Memang opini tentang otonomi perguruan tinggi sedang menghangat, tetapi sering diwarnai dengan persepsi yang salah.
Kesalahan persepsi
Mengapa otonomi perguruan tinggi dipersoalkan? Jawabannya adalah karena salah persepsi tentang otonomi perguruan tinggi. Salah persepsi tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat, tetapi juga pimpinan PTN. Masyarakat mengira implementasi otonomi perguruan tinggi mengakibatkan semakin besarnya dana pendidikan yang ditanggung mahasiswa. Adapun beberapa pimpinan PTN menganggap otonomi perguruan tinggi sebagai kesempatan menutupi kebutuhan dana peningkatan mutu dengan menggalang dana dari mahasiswa.
Otonomi bukanlah komersialisasi. Karena itu, hal-hal yang dapat membuat masyarakat salah paham, seperti formulir kesanggupan menyumbang, harus ditiadakan. Orangtua
mencantumkan kesanggupan membayar yang lebih besar karena beranggapan bisa membuka peluang lebih besar agar anaknya diterima sebagai mahasiswa baru.
Calon mahasiswa yang tidak diterima pun bisa berpersepsi bahwa angka sumbangan yang diisikan dalam formulir terlalu kecil. Padahal, sangat boleh jadi dia tidak diterima memang karena nilai ujiannya tidak masuk nilai persyaratan terendah program studi pada PTN yang bersangkutan.
Kebijakan pemerintah tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan jawaban atas persoalan ini. Dengan UKT, tidak ada lagi uang pangkal atau sebutan lain yang harus dibayar mahasiswa pada proses penerimaan mahasiswa baru. Kebijakan ini menentukan bahwa jumlah dana pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa setiap semester adalah sama selama studi.
Akses dan mutu
Mengenai akses dan mutu dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, bangsa kita dapat memilih satu dari empat pilihan, yaitu (1) akses sempit dan mutu rendah, (2) akses luas dan mutu rendah, (3) akses sempit dan mutu tinggi, dan (4) akses luas dan mutu tinggi. Pilihan 1, 2, dan 3 tidak sesuai dengan UUD 1945.
Pilihan 2, yaitu membuka akses yang seluas-luasnya tanpa peningkatan mutu pendidikan, merupakan pilihan yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya, tetapi tidak kompeten. Pilihan 3, mencapai mutu tinggi dengan cara menggantungkan pendanaan dari mahasiswa, mempersempit akses pendidikan. Pilihan ini akan mengakibatkan pendidikan tinggi di PTN hanya dinikmati kaum elite secara ekonomi.
Pilihan yang sesuai konstitusi adalah pilihan 4, yaitu akses yang luas pada pendidikan bermutu tinggi. Pilihan ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan para pendiri negara kita sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945, yang antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan dengan pandangan peran perguruan tinggi sebagai wahana penempaan calon pemimpin bangsa.
Otonomi sebagai solusi
Tujuan perluasan akses adalah semangat mewujudkan pendidikan untuk semua. Masalah yang sering dihadapi adalah persoalan keterjangkauan. Solusinya adalah komitmen pemerintah dalam menetapkan alokasi anggaran memadai sebagaimana sudah dilaksanakan dengan program Bantuan Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi), Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri, beasiswa, dan sebagainya.
Selain itu, perlu ada peraturan tegas tentang kontribusi maksimum biaya pendidikan yang ditanggung mahasiswa. Karena itu, cara pandang menangani persoalan akses dengan menghapus otonomi PTN badan hukum adalah tidak relevan dan salah alamat. Hal ini seperti memanen padi dengan peniti.
Tujuan peningkatan mutu adalah terwujudnya keunggulan akademik dan relevansi terhadap kebutuhan masyarakat. Tantangan yang harus dihadapi adalah proses transformasi PTN dalam membangun atmosfer akademik yang baik, tata kelola yang sehat, dan penerapan prinsip-prinsip manajemen modern yang berlaku universal. Otonomi memungkinkan terjadinya perubahan budaya kerja yang berorientasi pada peningkatan mutu untuk melahirkan prestasi tinggi dan kinerja unggul.
Kunci keberhasilan PTN adalah proses pengambilan keputusan secara bermartabat dan partisipatif berdasarkan kebenaran yang berbasis data dan fakta. Dalam PTN bh, terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk berperan dalam proses tata kelola melalui anggota Majelis Wali Amanat (MWA). MWA memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan penting, seperti Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, termasuk mengangkat dan memberhentikan rektor.
Lalu, mengapa harus ada opsi PTN bh? Jawabannya adalah karena peran masyarakat hanya mungkin terwujud bila ada opsi PTN bh sebagaimana dinyatakan dalam UU. Badan hukum dimaknai sebagai fungsi dan bukan bentuk, sebagaimana amar putusan MK yang membatalkan UU Badan Hukum Pendidikan.
Herry Suhardiyanto Rektor Institut Pertanian Bogor; Sekretaris Jenderal Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI)
Sumber: Cetak.Kompas
Kamis, 28 Februari 2013
Sebuah Mimpi (Theme Song Bidik Misi IPB)
Cipt : Mohammad Rizal Izzati
Intro: B C#m E F# (2x) F#
B C#m E F#
Tak pernah terlintas
B C#m E F#
Di benakku, aku ada di sini
B C#m E F#
Tak pernah terbayangkan
B C#m E F#
Aku di sini untuk meraih mimpi
Reff 1 :
B F# G#m
Bersama kita di sini karena sebuah mimpi
E
Untuk harapan dan keyakinan
B F# G#m
Berkarya untuk negeri bersama Bidikmisi
E B
Yakinlah mimpi kan kau raih
Intro : B G#m E F# (2x)
Bridge :
E F# G#m
We have to show it to the world..
E F# B
Believe that we can do..
E F# G#m
We have to prove it to the world..
E F# B F#
Together to reach the dream
Back to reff 1 (overtune from B to C#)
Reff 2 :
C# G# Bbm
Jangan pernah menyerah dan jangan patah arang
F# G# F# G#
Yakinlah kita bisa membuat mereka bangga
C#
Di sana
Fade out : C# D#m
F# G# C#
Orang tua kita... di sana
Theme song: Together To Be Better (KENANGAN ASRAMA NIH )
Kita selalu bersama
Dalam suka dan duka
Bersama semua di asrama
Together to be better
Dalam suka dan duka
Bersama semua di asrama
Together to be better
Sabang sampai Merauke
Semua ada disini
Tak ada yang membeda
Bersama semua di asrama
Semua ada disini
Tak ada yang membeda
Bersama semua di asrama
reff:
Together to be better
Kita selalu bersama
Dalam kebersamaan
Walaupun kita berbeda
Kita selalu bersama
Dalam kebersamaan
Walaupun kita berbeda
Together to be better
Kita selalu bersama
Dalam kebersamaan
Bersama semua di asrama
Kita selalu bersama
Dalam kebersamaan
Bersama semua di asrama
Sabang sampai Merauke
Semua ada disini
Bergandeng tangan semua
Ucap together to be better
Semua ada disini
Bergandeng tangan semua
Ucap together to be better
*back to reff
INDONESIA RAYA
Indonesia tanah airkuTanah tumpah darahkuDisanalah aku berdiriJadi pandu ibukuIndonesia kebangsaankuBangsa dan Tanah AirkuMarilah kita berseruIndonesia bersatu
Hiduplah tanahkuHiduplah negrikuBangsaku Rakyatku semuanyaBangunlah jiwanyaBangunlah badannyaUntuk Indonesia Raya
Indonesia RayaMerdeka MerdekaTanahku negriku yang kucinta
Indonesia RayaMerdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya
Indonesia RayaMerdeka MerdekaTanahku negriku yang kucinta
Indonesia RayaMerdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya
HYMNE INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Hymne IPB
Institut pertanian pengabdi nusa bangsa
Menempa tunas muda cendekia pencipta jaya
Bergema swara cita amalkan ilmu tuk nusa
Dengan semangat bergelora jayalah IPB kita
Tugas bakti civitasnya laksanakan selalu
Tri Dharma nan mulia IPB terus maju
Institut Pertanian pengemban cita suci
Institut Pertanian Bogor Almamater Kami
Institut pertanian pengabdi nusa bangsa
Menempa tunas muda cendekia pencipta jaya
Bergema swara cita amalkan ilmu tuk nusa
Dengan semangat bergelora jayalah IPB kita
Tugas bakti civitasnya laksanakan selalu
Tri Dharma nan mulia IPB terus maju
Institut Pertanian pengemban cita suci
Institut Pertanian Bogor Almamater Kami
Langganan:
Postingan (Atom)